Sunday, May 1, 2011

Gas CO

Gas CO (Karbon Monooksida) merupakan gas yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Gas ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Gas CO tidak memiliki bau dan tidak memiliki warna. Gas ini merupakan hasil dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna. Gas ini sangat berbahaya bagi semua makhluk hidup.

Gas CO biasanya dinetralisir oleh tumbuhan hijau, yang kenyataannya sudah jarang ditemui. Dengan jumlah gas CO yang besar dan sedikitnya tumbuhan hijau sebagai penetralisir, jumlah gas CO yang tidak dapat dinetralisir sangat sedikit. Dan, gas CO yang tidak bisa dinetralisir dapat membahayakan semua makhluk hidup.

Gas CO yang masuk ke tubuh bersifat sangat toxic. Gas CO yang terhirup oleh hidung akan masuk ke paru-paru. Daya ikat gas CO terhadap Hb (Hemoglobin, salah satu kandungan dalam darah yang berfungsi mengikat oksigen di udara) masih jauh lebih tinggi daripada gas O2. Sehingga, darah dari jantung ke seluruh tubuh yang seharusnya berisi gas O2 justru terisi oleh gas CO. Gas CO ini akan diedarkan ke seluruh sel dalam tubuh (gas O2 dibutuhkan oleh sel-sel tubuh untuk melakukan aktifitasnya). Tanpa adanya gas O2, sel-sel tubuh akan melangsungkan pernafasan anaerob (pernafasan tanpa gas O2).

Pernafasan anaerob ini akan menghasilkan asam laktat, keberadaan asam laktat ini akan direspon oleh sel-sel disekitarnya. Sel-sel disekitarnya akan mengirimkan rangsangan berupa impuls menuju ke otak. Otak akan menerima rangsangan dan akan bereaksi, yaitu dengan mengirimkan kembali impuls ini ke efektor (organ lain yang berperan dalam menanggapi rangsangan), dalam hal ini adalah jantung dan kulit. Jantung akan merespon impuls ini dengan berdenyut lebih cepat, sedangkan kulit akan mengeluarkan ekskresinya berupa keringat untuk mendinginkan tubuh.

Inilah sal satu sebab kenapa kita bernafas lebih cepat dan berkeringat apabila beraktivitas di tempat dengan kandungan O2 sedikit.

Jangan lupa baca yang ini juga



No comments:

Post a Comment