Dengan membuat sumur sedalam beberapa meter, kemudian menyambungkannya ke permukaan dengan pipa paralon, kita sudah dapat membuat alat pengkonversi sederhana. Namun, cara ini hanya dapat dilakukan dengan sumber panas bumi skala kecil, mengingat faktor kesehatan dan keselamatan. Panas bumi kemudian diubah dari bentuk cair, misalnya magma, menjadi bentuk uap. Uap yang terbentuk akan memutar turbin yang dapat menghasilkan energi listrik.
Namun dalam penerapannya, energi listrik yang dihasilkan tidak dapat maksimal dengan kata lain memiliki efisiensi yang rendah. Hal ini sesuai dengan prinsip mesin Carnot dimana ’tidak semua energi yang dihasilkan dapat dikonversi, karena dalam kenyataannya sebagian energi tersebut digunakan sebagai usaha dalam pengkonversian’. Sisa panas yang digunakan dalam pengkonversian juga ikut terbuang, kecuali jika sisa panas tersebut dapat digunakan secara langsng, misalnya untuk pemanas ruangan.
No comments:
Post a Comment